SUARITOTO - Pagi itu ketika aku aku sedang santai dirumah karena libur kuliah tiba-tiba aku mendapatkan telpon dari tanteku Ulfa untuk menemaninya dirumahnya karena suaminya sedang ada dinas luar kota dan harus menginap beberapa hari. Karena pada pagi itu aku sedang duduk santai dengan mamah, aku lalu mengajak mamah untuk sekalian tidur dirumah tante Ulfa. Dan akhirnya mamah pun setuju dan sore harinya aku dan mamahku langsung berangkat menuju rumah tante Ulfa.
Namaku Vian, aku berumur 22 tahun, dan tanteku Ulfa adalah adik kandung dari papahku. Tante Ulfa sendiri memiliki wajah yang lumayan cantik dengan bodi tubuhnya yang sangat menggoda. Umurnya belum terlalu tua siih, sekitar 36 tahunan, namun bodinya gak kalah dengan cewek-cewek kuliahan jaman sekarang. Lanjut lagi ceritanya, setelah aku sampai dirumah tanteku dengan mamahku, aku disambut dengan pemandangan yang sangat menggoda sekali, dengan pakaian yang dikenakan tanteku sungguh sangat menggoda.
Dengan celana ¾ yang dikenakannya yang berbahan legging sangat membuatku nafsu, ditambah dengan kaos ketat yang tanpa lengan sangat membuatku ingin sekali meremas payudaranya yang berukuran kira-kira 36B itu. Arrrrgghh…aku hanya bisa menelan ludah melihat pemandangan tersebut.
Setelah kami masuk rumah tante, Aku diam di rumah bersama mama dan tante Ulfa. Sore itu, sekitar jam 4 sore, kulihat mama baru selesai mandi. Mama keluar dari kamar mandi memakai handuk menutupi dada dan setengah pahanya yang putih mulus. Mama berusia 40 tahun, Sangat cantik.
Saat itu entah secara tidak sengaja aku melihat mama membetulkan lilitan handuknya sebelum masuk kamar. Terlihat buah dada mama walau tidak terlalu besar tapi masih bagus bentuknya. Yang terutama jadi perhatian aku adalah memek mama yang dihiasi bulu hitam tidak terlalu lebat berbentuk segitiga rapi. Mungkin karena mama rajin merawatnya.
Mama sepertinya tidak sadar kalau aku sedang memperhatikannya. Mama langsung masuk kamar. Hati berdebar dan terbayang terus pemandangan tubuh mama tadi. Aku dekati pintu, lalu aku intip dari lubang kunci. Terlihat mama sedang membuka lilitan handuknya lalu mengeringkan rambutnya dengan handuk tersebut. Terlihat tubuh mama sangat menggairahkan. Terutama memek mama yang aku fokuskan.
Secara otomatis tangan aku meraba penis dari luar celana, lalu meremasnya pelan-pelan sambil menikmati keindahan tubuh merangsang mama. Karena sudah tak tahan lagi, aku segera ke kamar mandi dan onani sambil membayangkan menyetubuhi mama. Sampai akhirnya.. Crot! Crot! Crot! Aku orgasme.
Sore harinya, waktu aku sedang tiduran sambil membaca majalah, tiba-tiba terdengar suara mama memanggil aku.
Waktu itu mama memakai daster. Aku mulai memijit kaki mama dari betis. Terus sampai naik ke paha. Mama tetap diam merasakan pijitan aku. Karena daster mama agak mengganggu pijitan, maka aku bertanya pada mama.
Aku berdebar. Tanganku mulai memijit paha mama. Sebetulnya bukan meimijit, istilah yang tepat adalah mengusap agak keras. Aku nikmati usapan tangan aku di paha mama sambil mata terus memandangi pantat mama yang memakai celana dalam merah. Setelah selesai “memijit” paha, karena masih ragu, aku tidak memijit pantat mama, tapi langsung naik memijit pinggang mama.
Karena sudah mendapat angin, aku mulai meraba dan agak meremas pantat mama dari luar celana dalamnya. Nyaman rasanya memijit dan meremas pantat mama yang bulat dan padat. penis aku sudah mulai mengeras. Mama tetap terpejam menikmati pijitan aku. Karena birahi aku sudah naik, aku sengaja memasukkan tangan aku ke celana dalam mama dan terus meremasnya. Mama tetap diam. Aku makin berani.
Jari tengah aku mulai menyusuri belahan pantat mama sampai ke belahan memek mama. Jari aku diam disana. Aku takut mama marah. Tapi mama tetap diam sambil memejamkan mata. Aku mulai menggerakan jari tengah aku di belahan memek mama. Mama tetap diam. Terasa memek mama mulai basah. Dan aku tahu kalau mama agak menggoyang-goyangkan pantatnya, mungkin mama merasa enak menikmati jari aku di belahan memeknya. Itu perkiraan aku.
Karena sudah basah, aku nekad masukkan jari aku ke lubang memek mama. Mama tetap memejamkan mata, tapi pantatnya mulai bergoyang agak cepat.
BACA JUGA: BERSELINGKUH DENGAN TETANGGAKU YANG SEKSI
Aku kaget sekaligus senang. Mama mencium bibir aku, dan akupun segera membalasnya. Kami berciuman mesra sambil tangan kami saling meraba dan meremas.
Lalu mama menarik pantat aku hingga penis aku hampir mengenai wajahnya. Lalu mama mulai menjilati penis aku mulai dari batang sampai ke kepalanya. Rasanya sangat nikmat. Lebih nikmat lagi ketika mama memasukkan penisku ke mulutnya. Hisapan dan permainan lidah mama sangat pandai. Tanganku dengan keras memegang dan meremas rambut mama dengan keras karena merasakan kenikmatan yang amat sangat. Tiba-tiba mama menghentikan hisapannya, tapi tangannya tetap mengocok penisku perlahan.
Mama lalu telentang di tempat tidur sambil membuka lebar pahanya. Tanpa ragu aku naiki tubuh mama. Aku arahkan penisku ke lubang memeknya. Tangan mama membimbing penisku ke lubang memeknya.
“Ayo, Vian.. Masukkan…” ujar mama sambil terus memandang wajahku.
Aku tekan penisku. Lalu terasa kepala penisku memasuki lubang yang basah, licin dan hangat. Lalu batang penisku terasa memasuki sesuatu yang menjepit, yang entah bagaimana aku menjelaskan rasa nikmatnya.. Secara perlahan aku keluarmasukkan penisku di memek mama. Aku cium bibir mama. Mamapun membalas ciuman aku sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi goyangan aku.
“Enak, Vian?” tanya mama.
Aku terus menggenjot penisku. Lama-lama kurasakan ada dorongan kuat yang akan keluar dari penis aku. Rasanya sangat kuat. Aku makin keras menggenjot tubuh mama..
Lalu kamipun segera berpakaian. Setengah jam kemudian Papa pulang. Mama dan aku bersikap seperti biasa dan terlihat normal.
Malam harinya, sekitar jam 11 malam, ketika mama dan Papa sudah tidur, aku dan tante Ulfa masih nonton TV. Tante Ulfa memakai kimono. Sesekali aku lihat paha mulusnya ketika kimononya tersingkap. Tapi tidak ada perasaan apa-apa. Karena sudah biasa melihat seperti itu.
Tanpa banyak kata, aku cium bibir tante Ulfa. Tante Ulfapun langsung membalas ciumanku dengan hebat. Permainan lidah dan sedotan bibir kami main mainkan.. Sementara tanganku segera masuk ke balik kimono tante Ulfa. Lalu masuk lagi ke dalam BH-nya. Lalu ku remas-remas buah dadanya dengan mesra sambil ujung jari aku memainkan puting susunya.
“Mmhh..”
Suara tante Ulfa mendesah tertahan karena kami masih tetap berciuman. Tangan tante Ulfapun tidak diam. Tangannya meremas penisku dari luar celana kolorku. penisku langsung tegang.
Setiba di kamar, tante Ulfa dengan tak sabar segera melepas kimono dan BH serta celana dalamnya. Akupun segera melepas semua pakaian di tubuh aku.
“Ayo Vian, tante sudah gak tahan…” ujar tante Ulfa sambil senyum, lalu merebahkan badannya di kasur.
Aku segera menindih tubuh telanjang tante Ulfa. Aku cium bibirnya, pindah ke pipi, leher, lalu turun ke buah dadanya. Aku jilat dan hisap puting susu tante Ulfa sambil meremas buah dada yang satu lagi.
“Ohh.. Mmhh.. Viann.. Kamu pinter amat sih.. Mmhh…” desah tante Ulfa sambil tangannya memegang kepala aku.
Lalu lidahku turun lagi ke perut, lalu ketika mulai turun ke selangkangan, tante Ulfa segera melebarkan kakinya mengangkang. memek tante Ulfa bersih tidak berbau. Bulunya hanya sedikit sehing nampak jelas belahan memeknya yang bagus. Aku segera jilati memek tante Ulfa terutama bagian kelentitnya.
“Ohh.. Sayang.. Enakkhh.. Mmhh.. Terus sayang…” desah tante Ulfa sambil badannya mengejang menahan nikmat.
Tak berapa lama tiba-tiba tante Ulfa mengepitkan kedua pahanya menjepit kepalaku. Tangannya menekan kepalaku ke memeknya.
“Oh, Vian.. Tante keluar.. Nikmat sekali.. Ohh…” desah tante Ulfa.
Aku bangkit, mengusap mulut aku yang basah oleh air memek tante Ulfa, lalu aku tindih badannya dan kucium bibirnya. Tante Ulfa langsung membalas ciumanku dengan mesra.
“Isep dong penis Vian, tante…” pintaku.
Tante Ulfa mengangguk sambil tersenyum. Lalu aku kangkangi wajah tante Ulfa dan ku sodorkan penisku ke mulutnya. Tante Ulfa langsung menghisap dan menjilati penisku dan mengocok dengan tangannya sambil memejamkan matanya. Sangat enak rasanya. Cara menghisap dan menjilat penisnya lebih pintar dari mama.
Tak lama tubuhnya mengejang. Pahanya erat menjepit pinggulku. Sementara akau terus memompa penisku di memeknya.
Aku cabut penisku dari memeknya, lalu aku arahkan ke mulutnya. Tante Ulfa lalu menghisap penisku sambil mengocoknya. Tak lama, crott.. crott.. crott.. crott.. Air maniku keluar di dalam mulut tante Ulfa banyak sekali. Aku tekan penisku lebih dalam ke dalam mulut tante Ulfa. Tante Ulfa dengan tenang menelan air maniku sambil terus mengocok penisku. Lalu dia menjilati penisku untuk membersihkan sisa air mani di penisku. Sangat nikmat rasanya besetubuh dengan tante Ulfa.
Besoknya, setelah Papa pergi ke kantor, mama duduk di sampingku waktu aku makan.
“Vian, semalam kamu ngapain di kamar tante Ulfa sampe subuh?” tanya mama mengejutkanku.
Aku terdiam tak bisa berkata apa-apa. Aku sangat takut dimarahi mama. Mama tersenyum. Sambil mencium pipiku, mama berkata, “Jangan sampai yang lain tahu ya, Vian. Mama akan jaga rahasia kalian. Kamu suka tante kamu itu ya?” tanya mama. Plong rasanya perasaanku mendengarnya.
Sejak saat itu hingga saat ini aku menikah dan punya 2 anak, aku tetap bersetubuh dengan tante Ulfa dan Mama kalau ada kesempatan. Walau sudah agak berumur tapi kecantikan dan kemolekan tubuhnya masih tetap menarik. Baik itu di rumah tante Ulfa kalau tidak ada Om, di rumah aku sendiri, ataupun di hotel.