SUARITOTO - Saya seorang mahasiswa di Malang punya pengalaman menarik tentang seks meski saya bukan yang paling ganteng diantara teman-teman saya, tampangku paling imut.
Salah satu kisahnya begini.., kami berkenalan waktu semester tiga, pertemuan kami tak sengaja, waktu itu saya menemani teman cowok saya saat main-main ke kost pacarnya, kebetulan pacar teman saya tuh juga ada temannya yang sedang main ke sana (cewek), so kami berkenalan, cewek itu manis sekali, bodi-nya juga ok! Namanya Leila Deol seorang warga keturunan India, wajahnya mirip dengan artis India kesukaan saya, Amisha Patel.
Kulitnya tidak putih, kuning langsat namun tampak sehat terawat, buah dadanya besar dan montok sekali melebihi buah dada cewek Indonesia, terlihat begitu montok dan padat. Melihat dia, saya langsung suka. Saat saya dan teman saya mau pulang saya tanya alamatnya. Untungnya dia kost di dekat kost pacar teman saya. Wow, saya merasa beruntung sekali, tidak perlu jauh-jauh kalau mau ngejar dia.
Tangan saya lalu masuk ke dalam baju hemnya dan menerobos masuk ke dalan BH-nya, dada besarnya terasa hangat dan sedikit mengeras. Saya buka bajunya, dia membuka matanya sambil kedua tangannya memegangi tangan saya yang akan membuka bajunya. Saya memaksakan tangan saya untuk terus membuka bajunya dan dia terus memegang tangan saya namun tak berkata apa-apa. Saya lemparkan baju atasnya dan BH-nya jauh dari sofa duduk di ruang tamu. Saya puaskan menikmati buah dadanya yang besar dan menantang, kulitnya yang kuning langsat terasa sangat halus. Puas saya pegang, saya langsung menjilati dadanya.
Saya diam saja, saya batalkan menggerayangi liang kewanitaannya. Saya lanjutkan lagi untuk menjilati buah dadanya yang halus dan hangat, saya menggeser duduk saya hingga saya leluasa menikmati kesintalan tubuhnya. Saat dia terlena oleh rangsangan saya, segera tanganku beraksi dan berhasil. Secara kebetulan tangan saya berhasil pula masuk ke celana dalamnya, segera saya mainkan jari saya di sela liang surganya yang terasa berbulu jarang-jarang tapi pendek dan lembut.
“Aa..hh”, desah Leila saat saya katupkan bibir saya dan saya benamkan wajah saya di dadanya yang montok sambil saya tekan ke segala arah. Dia kegelian saat saya menjilati samping badannya. Dia beringsut sedikit, saya pegang tubuhnya dan saya hisap kulitnya kuat-kuat, ia tampak kegelian dan tampak menikmatinya. Saya jilat turun hingga perutnya dan saya sedot pusarnya dan lidah saya beraksi mengorek pusarnya kuat-kuat. Leila meggeliat-geliat geli, ia tersenyum menahan geli.
“Emmhh.. Oooh” Leila mendesah menggigit bibirnya menahan rangsangan di perutnya. Saya turun ke liang kewanitaannya. Ah.. harumnya, ia mencuci bersih vaginanya, saya suka vaginanya yang bersih itu. Saya singkapkan liang senggamanya dan dengan lidah saya jilat dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan, sesekali saya tarik dengan menyedot bibir kemaluannya, makin saya beringas makin Leila menggeliat, saya tambah buas dan merasa bernafsu.
Leila segera memegang batang kemaluan saya, ia menjilati batang kenikmatan saya, terasa hangat mulutnya, ia menyedot dan menggelitik biji peler saya. Saya geli tapi saya suka gayanya. Saya rebahkan tubuh saya dan saya biarkan dia memuaskan saya, dia masukkan penis saya dalam mulutnya, wajahnya maju mundur dan menyedot sangat kuat, saya kegelian sekali dan hanya bisa mendesah nikmat. Beberapa lama kemudian saya tidak tahan ingin memainkan dia, saya duduk dan merebahkan Leila.
Saya masukkan batang kemaluan saya ke sela liang kenikmatannya, hangatnya liang kewanitaannya. Leila menatap saya, dari matanya tampak nafsu seksnya memuncak, ia pasrah saja saat saya membuka liang senggamanya dan memasukkan batang kemaluan saya, saya gerakkan di sekitar lubang kewanitaannya untuk merangsangnya, setelah cukup terkena cairan pelicinnya saya masukkan batang kenikmatan saya pelan ke dalam liang kewanitaannya.
Leila merangkul punggung saya dan menciumi bibir saya kuat sekali, ia merintih-rintih, pinggulnya ikut turun naik, ia memejamkan matanya rapat-rapat, wajahnya tampak tegang. Saya segera menahan kakinya dengan lengan saya, disandarkan ke belakang lututnya, saya berdiri di atas lutut saya dan saya genjot dia dengan cepat dan dalam, tubuhnya terguncang-guncang.
Saya segera manarik batang kemaluan saya yang basah oleh cairan pelicinnya yang banyak membasahi batang kemaluan saya dan liang kewanitaannya, Saya gesekkan batang kemaluan saya di antara kedua buah dadanya yang besar. Leila mendekap kedua dadanya, menggencet batang kenikmatan saya yang maju mundur di sela buah dada momtoknya.
“Crot..! Cro.t!” sperma saya akhirnya keluar, disertai sensasi kenikmatan di batang kemaluan dan leher saya terasa dingin sekali, lega dan sangat nikmat.
Namun kami harus berpisah pada saat kami jalan 3 bulan, karena perbedaan agama dan bangsa, Leila memberitahu orang tuanya tentang saya, sayapun sebaliknya memberitahu orang tua tentang Leila, saya terpukul oleh keputusan orang tua saya terlebih orang tuanya yang melarang kami melanjutkan hubungan karena perbadaan tersebut.
Akhirnya Leila dipindahkan oleh orang tuanya ke Jakarta dan masuk universitas swasta di sana. Saya tetap di Malang, saya menerima perpisahan kami, dan sesekali saya main ke Jakarta. Kini dia sudah punya cowok yang sebangsa dengannya, namun dia tetap seperti dulu terhadap saya.
Saat saya ke Jakarta menemui dia dan saya mengajaknya ke hotel tempat saya menginap untuk sekedar mengenang masa lalu kami, Leila bercerita tentang dirinya dan cowoknya yang sekarang. Saya juga bercerita padanya bahwa setelah berpisah dengannya saya terus memburu cewek-cewek yang saya suka, Leila tersenyum saja saat saya bercerita.